Posting April, 21st 2011

RA Kartini was born at Jepara, Central Java in April, 21st 1879. punika satunggiling pahlawan nasional R.I. Panjenenganipun satunggiling tokoh wanita saha tokoh pendidikan Jawi. Raden Adjeng Kartini punika asalipun saking latar priyantun Jawi. Senadyan panjenenganipun putri saking R.M. Sosroningrat saking garwa ingkang sepuh piyambak, nanging saking garwa ampil. Kala punika poligami punika limrah lan dipun-anggep biasa kémawon. Kartini piyambak pirsa manawi prakawis punika ndadosaken risakipun saha pasulayan ing antawis anggota kulawargi, dados piyambakipun mboten sarujuk. Prakawis punika amargi piyambakipun naté sinau ing sekolah Walandi.

Hunting: to get good photos

In photography, we will learn about hunting. The first thing before we take photo(s) and this is the important section. Hunting is all about collecting memories, and even though the memories of the hunt remain in your head, nothing captures a moment in time like photographs do. No matter how good a story you tell, pictures are the best way to share the experience with your family and friends, too. (http://www.bowhuntingmag.com/photos/betterpix_0521/)

To improve your photos, you can choose a place where it is an artistically and a beatifully scenery. So, the photos are no needs using effects.

Cracking Zone

Sinopsis

INDONESIA di awal abad 21: 180 juta ponsel di saku penduduknya, 50% di antaranya smart phone yang layak berinternet. Narsis tetapi nasionalis, yang jauh menjadi dekat–sementara yang dekat menjadi jauh, asyik sibuk sendiri, alay, multi tasking dan real time. Mereka adalah penopang ekonomi negara yang pada akhir tahun 2010 mencatatkan income/capita US$3,000. Inilah penduduk yang rakus mengkonsumsi apa saja, dari sepeda motor sampai voucher telepon dan makan seminggu sekali bersama keluarga di luar rumah.

Ditambah dengan kegiatan freemium. Produk premium-free of charge seperti Google, Yahoo!, Facebook, Wikipedia, Detik.com, Kompas Online, Kaskus dan sebagainya. Persaingan berubah. Puluhan cracker muncul memperbaharui bukan semata organisasi atau perusahaannya, melainkan industrinya. Membuat banyak orang kaget dan melawan. Langkahnya radikal, serangan baliknya juga radikal. Mereka menari dan berpesta di kebun-kebun Anda, tetangga yang baik hati tetapi pencuri.

Inilah buku perubahan yang dicari banyak orang untuk memperbaharui diri. Sebuah hasil kajian yang membukakan mata Anda dan membuat Anda ingin segera bertindak.

 

http://gramedia.com/buku-detail/84243/Cracking-Zone

Resensi Buku: How to Use What You`ve Got to Get What You Want

Sinopsis

Marilyn Tam, yang lahir dari keluarga tradisional China di Hong Kong, adalah pemimpin perusahaan yang berpengaruh, pembicara, konsultan, penulis, dan dermawan yang sangat dihormati. Kariernya yang panjang dan luar biasa mencakup posisi pemimpin utama pada perusahaan-perusahaan kelas dunia, termasuk Aveda, Reebok, dan Nike. Marilyn menggunakan segala yang dia miliki untuk menjadikan hidupnya seperti yang dia inginkan-untuk melakukan kebaikan bagi dunia sekaligus mencapai keberhasilan secara profesional.
Buku yang luar biasa ini meletakkan rahasia sukses Marilyn-dalam bisnis dan hidup-di tangan Anda. Dengan contoh terperinci dari pengalaman profesionalnya, Marilyn menawarkan prinsip suksesnya dalam pelajaran yang mudah diikuti, berguna, dan siap diterapkan. Falsafah hidup Marilyn serta rahasianya dalam meremu pengalaman manis dan getir membuatnya tetap berkomitmen untuk mencapai kesuksesan dalam tiap interaksi bisnis dan sosial yang dia hadapi.

“Ketika Anda memiliki kesempatan belajar dari sebuah buku yang ditulis oleh seorang pebisnis perempuan dari kalangan minoritas yang memiliki segala alasan untuk tidak berhasil di dunia korporasi Amerika, ambil kesempatan itu! Panduan serta ceritanya akan membantu Anda mulai menjalani kehidupan yang seharusnya Anda jalani dengan pekerjaan yang sungguh-sungguh Anda nikmati.
-MARK S. ALBION, Ph.D.
Penulis buku terlaris New York Times: Making a Life, Making a Living, mantan dosen Harvard Business School, konsultan perusahaan Fortune 500, dan wiraswasta yang sukses

http://www.gramedia.com/buku-detail/80550/How-to-Use-What-Youve-Got-to-Get-What-You-Want

Resensi Buku: Dekat di Mata Jauh di Hati

Dekat di Mata Jauh di Hati Oleh Nora UmresSinopsis

Aku pernah nolak Dido. Sekarang dia lakukan hal yang sama dengan cara yang lebih bikin hati perih, tulis Uki di buku harian. Aku sama sekali nggak nyangka, Diso ternyata menyimpan dendam…

Kenapa Uki nolak Dido, teman sekolah sekaligus sahabatnya itu? Coz, dia jatuh hati kepati-pati sama cowok lain. Cowok yang jauh lebih dewasa darinya. Cowok yang selalu bikin dadanya berdentam, bahkan hanya dengan suara dan nada bicara. Cowok yang kemudian memupus harapan dan cintanya. Sekaligus cowok yang ngasih dia kekuatan saat bimbang memilih, melepas atau merengkuh Dido, dengan bilang, “Ikuti aja kata hati…”

Uki pun mendengar dan mengikuti kata hati. Sayang, dia kembali kebentur kenyataan pahit. Dido sepertinya nggak bisa menunggu “gayung bersambut” lebih lama lagi. Dari Rara, sahabat sekelasnya, Uki tahu cowok terkiut di sekolah itu nonton bareng dan bergandengan mesra dengan fotomodel bernama Silvie.
Yang Uki nggak tahu, saat dia curhat di buku harian, Dido menulis sebait puisi untuknya:

mantra suku mana yang bisa mendekatkan hati kita?
lagu cinta siapa yang bisa menyatukan hati kita?
atau memang tak pernah ada
dan kita tapaki rel sepanjang ketakmungkinan
hujan tanpa awan?

 

http://www.gramedia.com/buku-detail/79657/Dekat-di-Mata-Jauh-di-Hati

Kau Inspirasiku

 

Indah kurasa saat ini dalam hidupku

Seiring hadirnya dirimu di hatiku

Terpatri kuat menusuk sukma

Kilaumu sungguh buatku tergoda

Aku hanyut terbawa oleh cinta

Cinta tulus suci yang ada di sanubari

Selembut kasihmu yang tak pernah kumiliki sebelumnya

Kau hadir memang buatku bahagia

Kau sungguh indah mempesonaku

Merah meronamu membawaku ke alam penuh cinta

Terus terbayang hiasi ruang hati ini

Kau sungguh mewangi di pagi indahku

Kaupun menghangatkan malam dinginku

Keunikanmu sungguh buatku ingin terus bersamamu

Kau pancarkan sinaran jiwa lembutmu

Kau harumkan aku dengan segala kasihmu

Sungguh ku sangat menyayangimu

Kau sang bijaksana yang akan selalu ada di benakku

 

 

Jogja, 15 Maret 2011

 

Tugas Lingkungan Bisnis

Sepertinya judul di atas sangat relevan dengan keadaan pikiranku saat ini. Entah kenapa akhir-akhir ini terlalu sibuk memikirkan tugas lingkungan bisnis yang diberikan oleh dosen sekaligus ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta Prof. Dr. M. Suyanto, M.M. Ada beberapa tugas yang juga untuk penilaian ujian akhir mata kuliah tersebut, sehingga mau tidak mau harus dikerjakan sedini mungkin. Tugas pertama adalah membuat blog seperti yang saat ini kubuat. Tugas kedua adalah membuat karya ilmiah yang berhubungan dengan peluang bisnis.

Tugas pertama bagiku terbilang cukup mudah, tinggal mendaftarkan ke salah satu website penyedia situs blog gratisan seperti wordpress.com ini lalu membuat tulisan di blog tersebut, untuk kemudian dishare ke temen2 yang pengin sama-sama belajar nge-blog, maksudnya sih biar dikenal ke siapapun juga.

Dari kedua tugas tersebut, aku memilih untuk mengerjakan tugas kedua dahulu. Kenapa? Karena aku harus menentukan peluang bisnis apa yang asyik untuk dibahas pada karya ilmiah tersebut. Waktu pengerjaannya pun perlu diperhitungkan karena bila tidak, karya ilmiah tidak akan cukup diselesaikan dalam waktu 2-3 hari, karena mencari referensinya pun tidak mudah. Harus ada data faktualnya, jika yang dibahas adalah berupa karya ilmiah yang bersifat resmi. Jika karya ilmiah yang sifatnya semi resmi, maka data faktual tidak wajib ada. Biasanya karya ilmiah semi resmi merupakan suatu ulasan-ulasan mengenai data faktual yang sudah lebih dulu dibuat oleh peneliti.

Untuk karya ilmiah yang aku buat merupakan peluang bisnis di bidang usaha budidaya ikan lele. Sedikit kubahas disini, bahwa berkembangnya usaha warung makan yang salah satu menu sajiannya adalah lele mempengaruhi jumlah permintaan ikan lele menjadi meningkat. Akibatnya banyak juga para pengusaha ikan lele yang mulai mengembangkan lebih banyak lagi usaha budidaya ini. Di samping harga ikan lele yang relatif stabil dan omset penjualan yang tinggi, maka tidaklah rugi ketika berdagang ikan lele. Pasar ikan lele inipun sangat luas. Yogyakarta sendiri menempati peringkat 2 seluruh Indonesia dalam mengkonsumsi ikan lele. Sehingga produksi ikan lele di Yogyakarta akan terus meningkat dan relatif dapat berkembang.

Nah, posting tentang lingkungan bisnis ini sepertinya akan terus semakin panjang kalo tanganku lagi gak capek…hehe…

Oke itu dulu aja postinganku hari ini. Terimakasih.